Instagram bukan lagi sekadar tempat upload foto makanan atau selfie estetik. Di tahun 2025, Instagram udah jadi salah satu platform terbaik buat promosi bisnis lewat iklan berbayar atau yang biasa kita sebut Instagram Ads.
Dengan lebih dari 2 miliar pengguna aktif bulanan menurut Statista, Instagram jadi lahan subur buat menjangkau pelanggan baru terutama generasi muda yang aktif scroll tiap hari.
Kalau kamu masih bingung gimana cara kerja Instagram Ads, apa aja formatnya, dan gimana mulai dari nol, tenang. Di artikel ini, saya akan kupas tuntas semuanya, termasuk strategi, biaya, cara buat iklan, dan studi kasus nyata.
🔍 Apa Itu Instagram Ads dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Instagram Ads adalah fitur iklan berbayar dari Instagram yang memungkinkan kamu menampilkan konten (gambar, video, carousel, dsb.) ke audiens tertentu yang sudah kamu targetkan.
Tapi gimana cara kerjanya?
- Kamu buat konten iklan, bisa dari Meta Ads Manager (dulu namanya Facebook Ads Manager).
- Kamu pilih target audiens berdasarkan lokasi, umur, gender, minat, kebiasaan belanja, bahkan interaksi mereka dengan akun kamu.
- Iklan kamu akan muncul di feed, stories, reels, explore, atau di bagian shop pengguna yang sesuai.
- Kamu bisa track performa iklan secara real-time lewat dashboard Ads Manager.
Sistem Instagram pakai algoritma bidding, artinya kamu “bidding” melawan pengiklan lain buat tempat iklan terbaik. Jadi bukan sekadar siapa yang bayar paling mahal, tapi juga siapa yang kasih iklan paling relevan dan engaging.
💸 Berapa Biaya Instagram Ads?

Biaya iklan di Instagram nggak ada angka pasti, karena tergantung pada beberapa faktor:
- Target audiens (semakin spesifik, bisa makin mahal)
- Tujuan iklan (awareness biasanya lebih murah dibanding conversion)
- Waktu penayangan (high season bisa lebih mahal)
- Kualitas konten iklan kamu
Menurut Hootsuite, rata-rata biaya Instagram Ads per klik (CPC) adalah sekitar Rp1.500 – Rp10.000. Kalau pakai strategi per tayangan (CPM), biasanya berkisar Rp70.000 – Rp150.000 per 1.000 tayangan.
Tapi kamu bisa atur sendiri budget-nya. Mau mulai dari Rp20.000 per hari juga bisa, jadi tetap fleksibel buat UMKM.
🛠️ Cara Buat Iklan di Instagram Ads

Buat kamu yang baru mulai, tenang aja. Bikin iklan di Instagram itu cukup mudah, apalagi kalau udah terbiasa pakai Meta Business Suite. Ini langkah-langkah umumnya:
1. Pastikan Akun Instagram Terhubung ke Facebook Page
- Karena sistem iklan Instagram terhubung ke Meta, kamu wajib punya Facebook Page.
- Hubungkan Instagram ke Page melalui pengaturan bisnis Meta.
2. Buka Meta Ads Manager
- Akses: https://adsmanager.facebook.com
- Pilih “Buat Iklan Baru”
3. Pilih Tujuan Kampanye
- Awareness: untuk brand exposure
- Traffic: untuk kunjungan ke situs/landing page
- Engagement: untuk interaksi (likes, comment)
- Leads: untuk form pendaftaran
- Sales: untuk penjualan langsung
4. Tentukan Target Audiens
- Lokasi, usia, jenis kelamin, minat, kebiasaan belanja, dan lainnya.
5. Pilih Penempatan Iklan
- Bisa otomatis (Instagram + Facebook) atau manual (misalnya hanya Instagram Feed & Stories)
6. Upload Konten Iklan
- Bisa gambar, video, carousel, atau reels.
- Tambahkan teks, link, dan call-to-action (CTA) seperti “Pesan Sekarang” atau “Pelajari Lebih Lanjut”.
7. Set Budget & Jadwal Tayang
- Harian atau total campaign budget
- Tayang mulai dari hari ini atau dijadwalkan
8. Klik Terbitkan dan Selesai!
📦 Format Iklan Instagram yang Perlu Kamu Tahu

Instagram punya banyak jenis iklan yang bisa kamu pilih, sesuai gaya promosi dan target audiens kamu:
- Image Ads
- Format paling simpel, cocok untuk promosi produk, diskon, atau promo musiman.
- Video Ads
- Bisa tampil di feed, reels, atau stories. Cocok buat tutorial, unboxing, atau storytelling.
- Carousel Ads
- Menampilkan beberapa gambar/video dalam satu post. Cocok untuk katalog produk.
- Reels Ads
- Format video pendek yang bisa tampil di FYP (For You Page) Reels. Cocok buat konten viral dan kampanye kreatif.
- Stories Ads
- Iklan fullscreen vertikal, muncul di antara stories pengguna. Biasanya hanya tampil beberapa detik.
- Collection Ads
- Memudahkan pengguna untuk belanja langsung dari iklan (terintegrasi dengan katalog produk di Instagram Shopping).
🧠 Struktur Kampanye Instagram Ads (Campaign Structure)

Kalau kamu baru mulai, penting banget untuk tahu struktur dasar dari kampanye iklan di Instagram. Ini yang biasa digunakan di Meta Ads Manager:
- Campaign (Tujuan Iklan)
- Pilih goals: Awareness, Consideration, atau Conversion.
- Contoh: Kalau kamu mau orang beli produk, pilih Conversions.
- Ad Set (Targeting + Penempatan + Budget)
- Di sinilah kamu menentukan:
- Siapa yang lihat iklan kamu (target audiens)
- Di mana iklannya tampil (penempatan otomatis/manual)
- Jadwal dan anggaran
- Di sinilah kamu menentukan:
- Ad (Kreatif Iklan)
- Desain gambar/video
- Copywriting dan CTA
- Link ke website atau Instagram Shop
🔍 Pro tip: RevoU menyarankan split test A/B di tahap Ad Set untuk melihat kombinasi mana yang paling efektif.
💡 Tips Beriklan di Instagram Ads

Biar nggak buang-buang budget dan hasilnya maksimal, ini beberapa tips dari saya:
- Gunakan visual yang eye-catching, jangan asal upload. Pastikan kualitas foto/video bagus, warna cerah, dan layout rapi.
- Tulis caption singkat tapi powerful, tunjukkan manfaat utama produk dalam beberapa detik.
- Fokus pada satu CTA (Call-to-Action), jangan buat pengguna bingung. Misalnya “Beli Sekarang” atau “Lihat Selengkapnya.”
- Retargeting is a must!, gunakan fitur retargeting untuk audiens yang pernah lihat produk kamu tapi belum beli.
- Uji A/B test, coba beberapa versi iklan buat lihat mana yang performanya paling oke.
- Gunakan musik & teks di Reels, reels Ads lebih efektif dengan sound yang relate dan teks singkat.
- Gunakan Pixel Meta dan Conversions API, supaya kamu bisa tracking conversion dengan lebih akurat seperti: siapa klik iklan, beli apa, isi form apa, dll.
- Cek Relevance Score & Engagement, makin relevan konten kamu dengan audiens, makin murah biaya iklan. Perhatikan metrik CTR (click-through rate) dan CPM (cost per mille).
- Optimasi untuk Mobile View, mayoritas pengguna Instagram buka dari HP, karena itu gunakan rasio 4:5 untuk feed, 9:16 untuk stories & reels.
- Gunakan Lookalike Audience, import data pelanggan kamu → buat audiens serupa. Fitur ini efektif banget untuk scale up tanpa kehilangan kualitas leads.
📈 Studi Kasus: Brand Lokal yang Sukses Pakai Instagram Ads
🌿 Studi Kasus: Skincare Lokal “GlowHerbal”

Masalah: Penjualan stuck di marketplace, brand awareness masih rendah.
Solusi: Mereka mulai pakai Instagram Ads dengan strategi:
- Video Reels Ads untuk review produk (dengan micro-influencer)
- Carousel Ads menampilkan before-after
- Retargeting untuk orang yang pernah klik link tapi belum beli
Hasilnya:
Dalam 3 bulan:
- Traffic naik 250%
- Penjualan naik 3x lipat
- Followers bertambah 10.000+
Sumber inspirasi: Meta Business Case Studies
📚 Studi Kasus: UMKM Kuliner Lokal

Sebuah UMKM kopi susu di Jakarta memanfaatkan Instagram Ads dengan struktur kampanye seperti ini:
- Tujuan: Conversion (order via linktree)
- Target: Pria & wanita 20–35 tahun di Jabodetabek
- Format: Video reels + IG story dengan CTA “pesan sekarang”
- Budget: Rp50.000/hari
📊 Hasil:
- CTR: 2,8%
- CPM: Rp72.000
- ROAS: 4.3x (setiap Rp1.000 iklan menghasilkan Rp4.300 penjualan)
Tips dari mereka:
“Kuncinya di visual video yang relate, dan deskripsi singkat yang langsung ke manfaat produk. Jangan kelamaan gaya.”
🧠 Kesimpulan
Instagram Ads bisa jadi game-changer buat bisnis kamu di 2025, asal digunakan dengan strategi yang tepat. Mulai dari memilih format iklan yang sesuai, menentukan target audiens yang pas, hingga mengelola budget dengan efisien, semuanya harus diperhitungkan.
Kalau kamu baru mulai, nggak perlu langsung besar-besaran. Coba dulu dengan budget kecil sambil terus belajar dari performa iklan sebelumnya. Semakin sering kamu eksperimen, semakin cepat kamu ngerti pola yang cocok buat bisnismu.